Kamis, 26 September 2013

Pendakian singkat di Gunung Sikunir (2.263 mdpl)


Jumat-Sabtu, 20-21 September 2013


    Entah kenapa akhir-akhir ini aku selalu ingin pergi mendaki setiap akhir pekan. Mungkin karena kebutuhan untuk menghilangkan penat pekerjaan semakin menimbun dan gunung-gunung menawarkan keindahan dan kebebasan yang bisa mengobati penat itu. Tak peduli gunung apapun yang bisa dijangkau ingin kukunjungi.
      Kebetulan teman-teman kantor ingin sekali pergi ke Gunung Sikunir. Gunung ini terletak di pegunungan Dieng dan memiliki ketinggian 2.263 mdpl. Dengan semangat aku pun ikut rombongan teman-teman kantor. Setelah pulang kerja hari jumat kami pun bersiap untuk berangkat. Sekitar pukul 20:00 kami berangkat menaiki mobil pickup milik teman kantor. Angin dingin menerpa selama perjalanan. Setelah kurang lebih 4 jam perjalanan akhirnya kami tiba di tempat parkir Sikunir. Jalan untuk ke tempat parkir Sikunir ini sangat gelap dan berbatu-batu tetapi bisa dilewati oleh mobil. Karena malam hari kami tidak dapat melihat pemandangan sekitar.
     Sesuai rencana kami akan langsung berjalan ke puncak dan ngecamp di puncak. Hanya membutuhkan waktu 15-20 menit (500 m) untuk dapat mencapai puncak. Wah, singkat sekali summit attacknya hehehehehehe. Setelah sampai di puncak kamipun mempersiapkan tenda dan memasak air untuk menghangatkan diri. Lututku yang biasanya sudah ngilu jika melakukan pendakian kini belum terasa karena jalur menuju puncaknya sangat singkat.
     Dan akhirnya matahari mulai muncul di ufuk timur. Seperti biasa, banyak sekali orang yang ingin mengabadikan matahari terbit ini dan tentu saja akan langsung melupakan sang matahari sesudah benar-benar muncul di langit dan memancarkan cahaya dan panasnya. Setelah langit agak terang nampaklah keadaan sekitar. Menurutku tempat itu bukan puncak karena masih ada dataran-dataran lain yang lebih tinggi. Ini lebih mirip seperti gardu pandang yang terbuat dari gubuk kayu. Dari gubuk kayu itu bisa dilihat Gunung Sindoro (Gunung Sumbing tertutup dibalik Gunung Sindoro), Gunung Merapi dan Gunung Merbabu. Dalam hati aku menyapa Gunung Merbabu, gunung pertama yang membuatku jatuh cinta :). Indah sekali pemandangan dari gubuk kayu itu. Banyak sekali orang dengan berbagai kamera mengabadikan keindahannya. Di sebelah timur ada matahari terbit yang indah dan di sebelah barat ada bulan yang masih nampak, waaaa indahnya.
    

Matahari terbit di timur

Bulan di barat

      Aku tak berlama-lama disana, setelah cukup terang aku dan Getih langsung mencari tempat yang lebih tinggi lagi dan berkeliling.



     Setelah puas melihat-lihat kami pun segera berkemas-kemas dan tidak lupa membawa turun sampah. Perjalan pulang menggunakan pickup terasa seperti di neraka. Semalam kami kedinginan dan siang ini kami merasa sangat kepanasan terpapar sinar matahari tanpa penghalang. Kulit sudah hitam dan wajah sudah seperti kepiting tapi hati riang sudah berkenalan dengan Sikunir.

Teman-teman Formulatrix